Menurut Ibnu Sayidih kata Burdah itu berasal
dari kata al-Burdu yaitu baju yang bergaris-garis, dan orang Arab
mengkhususkannya untuk hiasan. Jamaknya Burdah adalah Abradun,
Abrudun dan Burudun. Sedangkan al-Burdatu yaitu kain yang
digunakan sebagai selimut. Ada yang mengatakan Burdah adalah kain yang terbuat
dari bulu berumbai-rumbai.
Syaikh Syamir mengungkapkan bahwa orang Arab
Khuzaimiyah kerap kali menggunakan semacam sapu tangan atau kain yang terbuat
dari bulu yang ia gunakan untuk sarung. Aku pun menanyakannya: “Apakah
namanya ini?” Dijawab: “Ini adalah Burdah selubung yang bergaris.”
Burdah adalah kain persegi empat yang ada hitamnya. Burdah lebih mirip dengan
selendang karena kasar atau halusnya.
Habib Salim bin Abdullah asy-Syathiri mengatakan Burdah artinya mantel, dan
juga dikenal sebagai Bur’ah yang berarti syifa’ (kesembuhan).
Sedangkan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj mengartikan Burdah dengan
selimut lurik-lurik (bergaris-garis) yang berserat kasar. Adapun selimat yang
halus disebutnya Batthaniyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar