في طلب مغفرةمن الله تعالي وشفاعةمن رسول الله صلى الله عليه وسلم
(Memohon Ampunan Allah Swt. dan Syafa’at Sang
Nabi Saw.)
خَدَمْتُهُ بِمَدِيْحٍ أَسْتَقِيْلُ بِهِ ۞ ذُنُوْبَ عُمْرٍ مَضَي فِي الشِّعْرِ وَالْخَدَمِ
Kuberkhidmah padanya dengan pujian bait syair
serta pada Sang Kuasa.
Dengan harapan umurku yang telah lalu
terhapus dari segala dosa.
إِذْ قَلَّدَانِيَ مَا تُخْشَي عَوَاقِبُهُ
۞ كَأَنَّنِي بِهِمَا هَدْيٌ مِنَ
النَّعَمِ
Dengan keduanya terkalungi segala dosaku
yang ditakutkan siksaan.
Seakan dengan keduanya aku adalah hewan
yang dijadikan qurban.
أَطَعْتُ غَيَّ الصِّبَا فِي الْحَالَتَيْنِ
وَمَا ۞ حَصَّلْتُ إِلاَّ عَلَي الْآثَامِ
وَالنَّدَمِ
Kuturuti masa mudaku dengan dua keadaan
yang demikian.
Namun tidaklah kualami selain dosa-dosa
dan penyesalan.
فَيَا خَسَارَةَ نَفْسِيْ فِيْ تِجَارَتِهَا ۞ لَمْ تَشْتَرِ الدِّيْنَ بِالدُّنْيَا
وَلَمْ تَسُمِ
Alangkah ruginya diri ini dalam
perdagangannya.
Tidak membeli agama dengan dunia, tidak
pula menawarnya.
وَمَنْ يَبِعْ آجِلاً مِنْهُ
بِعَاجِلِهِ ۞ يَبِنْ لَهُ الْغَبْنُ فِيْ بَيْعٍ وَفِيْ
سَلَمِ
Siapa menjual bekal masa depannya dengan
bayaran kontan saat ini.
Sungguh termat jelaslah kerugiannya dalam
jual-beli.
إِنْ آتِ ذَنْبًا فَمَا عَهْدِيْ بِمُنْتَقِضٍ ۞ مِنَ النَّبِيِّ وَلاَحَبْلِيْ
بِمُنْصَرِمِ
Meski tak elak berbuat dosa, janji setiaku
dengan Nabi Saw. takkan pupus.
Tidak pula tali hubungannku dengannya
menjadi terputus.
فَإِنَّ لِيْ ذِمَّةً مِنْهُ بِتَسْمِيَتِيْ
۞ مُحَمَّدًا وَهُوَ أَوْفَى الْخَلْقِ بِالذِّمَمِ
Karena aku memiliki jaminan dengan
penamaanku darinya,
“Muhammad”. Dan ia adalah orang yang
paling menjaga jaminannya.
إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْ مَعَادِيْ
آخِذًا بِيَدِيْ ۞ فَضْلاً
وَإِلاَّ فَقُلْ يَا زَلَّةَ الْقَدَمِ
Bila di akhirat nanti ia tak menolongku
karena kemurahannya.
Maka katailah aku: “Sungguh celaka, wahai orang
yang tergelincir kakinya!”
حَاشَاهُ أَنْ يُحْرِمَ الرَّاجِيْ
مَكَارِمَهُ ۞ أَوْ يَرْجِعَ الْجَارُ مِنْهُ
غَيْرَ مُحْتَرَمِ
Mustahil, baginya menolak seseorang yang
mengharapkan kemurahannya.
Atau orang yang meminta perlindungannya
pulang tanpa mendapat penghormatannya.
وَمُنْذُ أَلْزَمْتُ أَفْكَارِيْ
مَدَائِحَهُ ۞ وَجَدْتُّهُ لِخَلاَصِيْ خَيْرَ
مُلْتَزِمِ
Dan sejak kucurahkan pikiranku kepadanya dengan
pujian-pujian.
Kudapati dirinya sebagai sebaik-baik
pemeliharaku bagi keselamatan.
وَلَنْ يَفُوْتَ الْغِنٰى مِنْهُ
يَدًا تَرِبَتْ ۞ إِنَّ الْحَيَا
يُنْبِتُ الْأَزْهَارَ فِي الْأَكَمِ
Kekayaannya takkan pernah meluputkan
tangan nan papa sedikitpun.
Sungguh hujan itu, meski bunga-bunga
berada di tempat yang tinggi kan terhidupkan.
وَلَمْ أُرِدْ زَهْرَةَ الدُّنْيَا
الَّتِي اقْتَطَفَتْ ۞ يَدَا زُهَيْرٍ
بِمَا أَثْنٰى عَلَي حَرَمِ
Bukan bunga dunia yang kuharap, yang oleh
dua tangan Zuhair dipetiknya.
Untuk Raja Haram bin Sinan ia memujinya
karena kemurahannya.
(Zuhair adalah putera Abi Salmah, seorang penyair
terkenal di zaman Jahiliyah. Sedangkan Haram adalah putera Sinan bin Harits al-Muzani, seorang raja Arab yang
sangat pemurah dan pernah memberikan sebuah pemberian yang melimpah dan luar
biasa kepada Zuhair).
.
اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَزِدْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَي آلِهِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar