Senin, 22 September 2014

Kisah Kehebatan Qashidah Burdah



 
Pembacaan Burdah merupakan suatu bentuk dzikir untuk bershalawat kepada Baginda Nabi Saw. Digambarkan tidurnya al-Bushiri merupakan suatu vision, impian di dalam kaum sufi sehingga karena itu suka sekali untuk membaca:

مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا ۞ عَلَى حـَبِيْبِكَ خـَيْرِالْخَلْقِ كُلِّهِمِ

Shalawat ini dibaca tiap kali sesudah membaca bait Burdah. Diceritakan bahwa al-Gharnawi membacakannya tiap malam agar bertemu dengan Nabi Saw. dalam tidurnya, tetapi tidak pernah berhasil. Lalu ia menanyakan hal tersebut kepada seorang syaikh dan dijawab: “Barangkali engkau tidak memenuhi syaratnya.”

Al-Gharnawi berkata: “Saya sudah melaksanakannya dengan sempurna.”

Syaikh itu lalu memeluknya dan berkata: “Sesungguhnya engkau tidak membacanya sebagaimana al-Bushiri membacakannya untuk Nabi Saw. yaitu:

مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا ۞ عَلَى حـَبِيْبِكَ خـَيْرِالْخَلْقِ كُلِّهِمِ

Ibnu Khaldun pernah mempersembahkan Qashidah Burdah tersebut kepada Timur Lank, Pangeran Abdul Qadir al-Jazairi. Lalu Sang Pangeran menuliskan di benderanya satu bait Qashidah Burdah saat berperang melawan Perancis, yaitu:

وَمَنْ تَكُنْ بِرَسُوْلِ اللَّهِ نُصْرَتُهُ ۞ إِنْ تَلْقَهُ الأُسْدُ فِيْ آجَامِهَا تَجِمِ
“Siapapun yang bersama Rasulullah Saw. pasti kan meraih kemenangan.
Sampai singa di rimba pun jika menemuinya kan diam gemetaran.”

Syaikh Hasan bin Muhammad Syaddad Ba Umar dalam kitab Kaifiyat al-Wushul Liru’yat Sayyidina ar-Rasul Muhammad Saw. menyatakan: “Aku telah diberitahu oleh tuan dan kekasihku, Sayyid Ahmad Masyhur bin Thaha al-Haddad, dimana sebagian para pencinta telah datang kepadanya dan meminta saran darinya bagaimana dapat mimpi bertemu Nabi Saw. Lalu beliau menyuruh untuk membaca suatu bait dari Qashidah Burdah, dimana setiap satu kali membaca bait itu, hendaklah bershalawat atas Nabi Saw. 10 kali. Kemudian orang itu melaksanakan perintahnya sehingga dapat bermimpi jumpa Rasulullah Saw. Adapun bait Burdah yang dibaca tersebut yaitu:

نَعَمْ سَرٰى طَيْفُ مَنْ أَهْوٰى فَأَرَّقَنِي ۞ وَالْحُبُّ يَعْتَرِضُ اللَّذَّاتِ بِالْأَلَمِ
“Memang terlintas dirinya dalam mimpi hingga kuterjaga.
Tak hentinya cinta merindangi kenikmatan dengan derita.”

Al-Habib Husein bin Muhammad al-Habsyi (saudara al-Habib Ali al-Habsyi shahib Maulid Simthud Durar) biasa memimpin Dalailul Khairat di Mekkah. Kemudian beliau mimpi bertemu Rasulullah Saw. yang memerintahkannya untuk membaca Burdah di majelis tersebut. Dalam mimpi tersebut, Rasulullah Saw. berkata bahwa membaca Burdah sekali lebih afdhal daripada membaca Dalailul Khairat 70 kali.

Ketika Hadhramaut tertimpa paceklik hingga banyak binatang buas berkeliaran di jalan, Habib Abdurrahman al-Masyhur memerintahkan setiap rumah untuk membaca Burdah. Alhamdulillah, rumah-rumah mereka aman dari gangguan binatang buas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar